INFORMASI SEMESTER PENDEK (SP) PRODI DIKSATRASIA

1.  SP terdiri atas dua jenis, kelas Akselerasi dan kelas Remedial.
2.  Kelas Akselerasi diperuntukan bagi mahasiswa yang ingin mengontrak mata kuliah yang belum pernah diambil.
3. Kelas akselerasi masih dibatasi pada Mata Kuliah Bahasa Iklan, BIPA (Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing), dan Jurnalistik. Untuk mata kuliah selain tiga mata kuliah tersebut, belum dapat diadakan untuk saat ini.
4. Kelas Remedial diperuntukan bagi mahasiswa yang ingin mengulang mata kuliah yang mendapat nilai C, D, atau E.
5. Satu mata kuliah minimal dikontrak oleh 15 mahasiswa. Jika jumlah mahasiswa pengontrak kurang dari jumlah tersebut, maka mata kuliah tidak dapat dilaksanakan (ditiadakan).
6. SP dilaksanakan selama satu bulan, dengan 3 kali pertemuan per minggu.
7. Pendaftaran dimulai dari awal Juni hingga akhir Juni.
8. Formulir pendaftaran dapat diambil di Prodi diksatrasia atau PKM Hima Diksatrasia.
9. Biaya SP sebesar Rp. 60.000/SKS. Maksimal 10 SKS.

Serang, 13 Juni 2012

Departemen Media dan Informasi

Hima Prodi Diksatrasia

MASIH BANYAK YANG MEROKOK

MASIH BANYAK YANG MEROKOK

pada Peringatan Hari Tanpa Asap Rokok Sedunia

UNTIRTA - Sejumlah mahasiswa masih tampak mengepulkan asap rokok di sekitar kampus, meski dengung Hari Tanpa Asap Rokok Sedunia (HTARS) yang diperingati setiap tanggal 31 Mei telah berkumandang di SMS, BBM, Facebook, Twitter, dan media lain.

Seperti yang dilakukan Didin, mahasiswa Agribisnis semester IV. Ia, hanya tersenyum dan langsung mematikan rokoknya saat diingatkan bahwa hari itu adalah HTARS. “Waduh, saya gak tahu nih. Jadi maaf yah.” Tuturnya sambil tersipu.

Saat ditanya mengenai perokok di kalangan kampus ia menuturkan bahwa mahasiswa dan dosen Untirta masih kurang peka terhadap bahaya asap rokok. “Merokok dapat merusak kesehatan, tapi mau gimana lagi yah, sudah menjadi kebutuhan psikologi.”

Hal senada juga diungkapkan Suci, mahasiswa Diksatrasia semester II. Ia menuturkan bahwa para mahasiswa yang merokok itu sangat mengganggu karena asap rokok yang mereka produksi mengotori udara sekelilingnya. Ia juga merasa miris saat melihat ada mahasiswi yang merokok. “Mahasiswi yang merokok itu gak mencerminkan orang yang intelek, gak mengajarkan hal yang baik.” Tuturnya.[FT]